Bagi masyarakat Tegal dan sekitrnya Konco Tek Hay Cin Jien dipuja sebagai Dewa Pelindung. Mereka percaya bahwa bagi mereka yang dapat mendekati jiwa kepribadiannya, akan dapat menikmati dan niscaya akan mendapat berkah dan keselamatan Kongco Tek Hay Cin Jien.
Banyak versi yang mengungkapkan tentang riwayat Kongco Tek Hay Cin Jien, beliau seorang yang bertubuh tinggi besar, pemberani, rajin dan ramah tamah.
Sejit Konco Tek Hay Cin Jien adalah tanggal 2 bulan 2 Imlek (Jie Gwee Ce Jie), adapun Konco Tek Hay Cin Jien juga menjadi Dewa pujaan utama kelenteng Tek Hay Bio Semarang dan Kelenteng An Chen Bio Indramayu. Kimsin konco juga ada di Kelenteng Jin De Yuan [Kim Tek Ie] - Jakarta, Kelenteng Po An Tian - Pekalongan, Kelenteng Tiauw Kak Sie - Cirebon, Kelenteng Hok Tek Bio - Brebes dan Kelenteng Hok Ie Kiong - Slawi.
Catatan khusus menyebutkan bahwa Konco Tek Hay Cien Jien datang ke kota Tegal pada tahun 1737, sebagai utusan perdagangan Tiongkok yang datang ke nusantara untuk melakukan kegiatan perekonomian. Oleh karena itu, Kongco Kwee Lak Kwa sering melakukan perjalanan ke kota-kota dipesisir utara jawa, yang dibantu oleh dua orang asistennya.
Dalam kehidupan sehari-harinya, beliau hidup sebagai pedagang dan sangat disegani oleh masyarakat setempat, selain itu beliau sering tukar menukar ilmu pengetahuan, diantaranya mengajar mencari ikan, bercocok tanam dan mengadakan usaha dagang.
Dalam perjalan pelayaran sebagai utusan perdagangan, disekitar pantai Tegal beliau berhadapan dengan sekelompok bajak laut yang berusaha menaiki perahunya. Dengan wajah tenang Konco Kwee Lak Kwa meminta pembajak bersabar agar dia diperkenankan mandi dan berganti pakaian. Setelah mandi dan berganti pakaian Konco bersama kedua asistennya turun kedarat meninggalkan perahu, sekonyong-konyong angin bertiup dengan dasyatnya, dan ombak menggulung lenyap perahu beserta para pembajak yang tidak sempat melarikan diri. Sejak itu Konco Kwe Lak Kwa beserta kedua pengiringnya lenyap. Karena hal-hal itulah mereka percaya bahwa Konco Kwee Lak Kwa sesungguhnya adalah orang sakti.
Para peneliti sejarah beranggapan bahwa Konco Kwee Lak Kwa adalah seorang tokoh dalam pemberontakan melawan VOC (Kompeni Belanda) pada tahun 1741-1742 yang terkenal dengan sebutan "Perang Cina", orang-orang Tionghoa didesak mundur sampai di Tegal, dan dalam keadaan bercerai berai itulah muncul Kongco Kwee Lak Kwa sebagai tokoh dalam peperangan, Konco sering menunjukan kesaktian, sehingga musuh kompeni Belanda berantakan.
Karena kesaktian Kongco Kwee Lak Kwa yang tela mencapai tingkat Dewa, maka kemudian dibangunlah Tek Hay Kiong di Tegal untuk memuja dan mengenangnya.
Bagi masyarakat Tegal dan sekitarnya khususnya dikalangan etnis Tionghoa, kelenteng ini begitu populer selain berada dipusat kota stuktur bangunan kelenteng ini dianggap menarik dan unik. Ditambah umur rumah ibadah Tek Hay Kiong tergolong cukup tua, maka tidak heran kelenteng ini selalu ramai dikunjungi umat yang ingin melakukan kegiatan ritualnya.
Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal pernah mendapat restorasi pada tahun 1873 oleh Kapiten Tan Koen Hway, kelenteng Tek Hay Kiong sebelumnya bernama Cin Jin Bio adapun nama Tek Hay Kiong (Tek: rawa, Hay: laut, Kiong: istana) dapat diartikan juga Istana dari Konco Tek Hay Cin Jien yang merupakan gelar kebesaran dari Kwee Lak Kwa.
Di Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, pada awalnya cuma menyembah 3 dewa, yaitu:
| - | Tek Hay Cin Jin / Ze Hai Zhen Ren |
| Untuk menghormati jasanya pada masyarakat Tegal. | |
| - | Chen Gwan Cin Kun |
| Merupakan pelindung masyarakat propinsi Hokkian (masyarakat Tionghoa Tegal sebagian besar berasal dari sana). | |
| - | Hok Tek Cheng Sin / Fu De Zhen Shen |
| Dewa bumi pelindung kaum perantauan. |
Kemudian bertambah beberapa dewa lagi, yaitu:
- Hian Thian Siang Tee / Xuan Tian Shang Di
- Hian Tan Kong / Xuan Dan Gong
- Kwan Seng Tee Kun / Guan Sheng Di Jun / Guang Gong
- Kui To Sheng Kun / Gui Dou Xing Jun
- Kuan Im / Guan Yin
- Thai Sui Sheng Kun / Tai Sui Xing Jun
- Seng Hong Kong / Cheng Huang Gong
- Khong Tek Cun Ong / Guang Ze Zun Wang
- O Mie To Hud / A Mi Duo Fo
- The Cong Ong Pho Sat / Di Zhang Wang
- Sin Long Tay Tee / Zen Nong Da Di
- Lam Tou Seng Kun / Nan Dou Xing Jun
- Pak Tou Seng Kun / Bei Dou Xing Jun
- Poo Seng Tay Tee / Bao Sheng Da Di
- Ka Lam Ya / Jia Lan Ye
- San Sui Ko Ko / San Sui Ge Ge
- Thian Ho Sheng Bo / Tian Hou Sheng Mu
- Wie To Pho Sat / Wei Duo Pu Sa
- Bie Lek Hud / Mi Le Fo
- Chau Kun Kong / Zhao Jung Gong
- Sam Kwan Tay Tee / San Guan Da Di
- Hian Wan Oey Tee / Xuan Yuan Huang Di
- Kaisar Hok Hi, Giau, Sun dan Ie (Fu Xi, Yao, Shun dan Yu)
- Thay It Kiu Ko Thian Chun / Yu Jiu Gu Tian Jun
4 terakhir di puja apabila ada sembahyangan khusus, misalnya Tahun Baru Imlek.
- Hian Thian Siang Tee / Xuan Tian Shang Di
- Hian Tan Kong / Xuan Dan Gong
- Kwan Seng Tee Kun / Guan Sheng Di Jun / Guang Gong
- Kui To Sheng Kun / Gui Dou Xing Jun
- Kuan Im / Guan Yin
- Thai Sui Sheng Kun / Tai Sui Xing Jun
- Seng Hong Kong / Cheng Huang Gong
- Khong Tek Cun Ong / Guang Ze Zun Wang
- O Mie To Hud / A Mi Duo Fo
- The Cong Ong Pho Sat / Di Zhang Wang
- Sin Long Tay Tee / Zen Nong Da Di
- Lam Tou Seng Kun / Nan Dou Xing Jun
- Pak Tou Seng Kun / Bei Dou Xing Jun
- Poo Seng Tay Tee / Bao Sheng Da Di
- Ka Lam Ya / Jia Lan Ye
- San Sui Ko Ko / San Sui Ge Ge
- Thian Ho Sheng Bo / Tian Hou Sheng Mu
- Wie To Pho Sat / Wei Duo Pu Sa
- Bie Lek Hud / Mi Le Fo
- Chau Kun Kong / Zhao Jung Gong
- Sam Kwan Tay Tee / San Guan Da Di
- Hian Wan Oey Tee / Xuan Yuan Huang Di
- Kaisar Hok Hi, Giau, Sun dan Ie (Fu Xi, Yao, Shun dan Yu)
- Thay It Kiu Ko Thian Chun / Yu Jiu Gu Tian Jun
4 terakhir di puja apabila ada sembahyangan khusus, misalnya Tahun Baru Imlek.
(Khazanah Budaya Bangsa)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar